"Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik, dimana baterai memiliki 2 kutub yaitu Positif dan negatif"
Baterai, mungkin dari
sebagian orang sudah tidak asing lagi dengan benda yang merupakan salah satu alat terpenting yang ada
pada berbagai macam perangkat elektronik portable pada masa kini, seperti laptop,
tablet, ponsel, dan lainnya. Baterai pada umumnya memiliki 2 jenis yaitu,
Baterai yang sekali pakai dan Baterai yang dapat di pakai secara berulang –
ulang tentunya dengan cara pengisiian ulang. Akan tetapi pada kesempatan kali
ini saya hanya akan membahas beberapa baterai yang biasanya digunakan pada
ponsel,
1. Nickle Cadmium (NiCd)
![]() |
Nickle Cadmium (NiCd)
merupakan jenis baterai pertama dan tertua yang digunakan untuk ponsel. Baterai
ini juga paling tahan banting, tetapi berat dan volumenya paling besar. Baterai
jenis ini sudah jarang digunakan pada gadget masa kini karena dianggap tidak
praktis. Dan juga dikarenakan, baterai ini memiliki “efek memori” dimana kita
harus membuat baterai ini benar-benar kosong sebelum men-charge-nya kembali
karena jika tidak dapat mengurai daya pada baterai itu sendiri. Bahkan lebih
parahnya lagi, baterai ini akan kehabisan dayanya dalam waktu 90 hari walaupun
sama sekali tidak pernah dipakai. Selain itu, bahan kimia yang di gunakan dalam
baterai NiCd juga tidak ramah lingkungan
.
2. Nickel metal hydride
(NiMH)
Jenis baterai kedua
adalah NiMH yang mampu menampung kapasitas 40% lebih banyak ketimbang NiCd.
NiMH merupakan generasi lanjutan dari NiCd, akan tetapi jika dibanding dengan
NiCd disaat memiliki volume sama, kapasitasnya jauh lebih besar. Namun, seperti
halnya NiCd, NiMH juga rawan terhadap memory effect walaupun tidak sebesar NiCd
sehingga setiap 10 – 15 kali isi ulang kita harus mengosongkannya terlebih
dahulu. Baterai ini biasanya dapat bertahan dengan baik untuk diisi ulang
hingga 500 kali. Namun jika sudah melebihi batas tersebut, sebaiknya kalian
mennganti baterai ini walaupun dalam kondisi masih digunakan. Dan juga baterai
ini juga tidak boleh dibuang sembarangan karena kandungan kimianya bisa
mencemari tanah.
3. Lithium ion (Li-ion)

Baterai Lithium ion
atau Li-ion merupakan baterai standar yang banyak digunakan pada gadget masa
kini. Jika dibandingkan baterai dengan bahan nikel, kelebihan baterai ini lebih
efisien energi dan tidak memiliki efek memori, akan tetapi juga lebih mahal
harganya. Li-Ion juga sedikit lebih ringan daripada baterai NimH dan memiliki
umur lebih lama.. Baterai Li-Ion juga memiliki umur yang lebih lama karena
hanya kehilangan sekitar 5% dari kapasitasnya setiap bulan dibandingkan dengan
baterai NiMH yang kehilangan hingga 20% kapasitasnya setiap bulannya. baterai
ini jug adapt bertahan hingga 1000 kali pengisian ulang.
Walaupun memiliki
banyak kelebihan, baterai jenis ini tetap memiliki kelemahan seperti sensitive
terhadap suhu tinggi sehingga akan cepat mengurangi umur baterai. Membiarkan
baterai ini hingga habis juga akan mengurangi kapasitasnya. Akan tetapi baterai
ini rawan meledak jika kemasan pada baterai buruk.
4. Lithium ion poly
(Li-Po)
Lithium ion poly merupakan jenis baterai yang berasal dari lithium ion tetapi menggunakan elektrolit berbasis polimer gel sehingga namanya menjadi lithium ion poly. Baterai jenis ini sangat ringan sehingga dapat dibentuk dengan sesuka hati. Selain itu baterai ini juga lebih aman dari resiko ledakan ketimbang baterai Li-ion. Karena memiliki banyak kelebihan yang dimiliki, baterai jenis ini kini banyak digunakan pada berbagai macam ponsel dan tablet, terutama untuk kelas menengah ke atas. Sayangnya, baterai ini biasanya akan lebih cepat habis dibandingkan dengan baterai Li-ion. Bobot yang ringan dan fleksibel yang dimilikinya juga membuat harga baterai ini lebih mahal ketimbang baterai Li-ion
Lithium ion poly merupakan jenis baterai yang berasal dari lithium ion tetapi menggunakan elektrolit berbasis polimer gel sehingga namanya menjadi lithium ion poly. Baterai jenis ini sangat ringan sehingga dapat dibentuk dengan sesuka hati. Selain itu baterai ini juga lebih aman dari resiko ledakan ketimbang baterai Li-ion. Karena memiliki banyak kelebihan yang dimiliki, baterai jenis ini kini banyak digunakan pada berbagai macam ponsel dan tablet, terutama untuk kelas menengah ke atas. Sayangnya, baterai ini biasanya akan lebih cepat habis dibandingkan dengan baterai Li-ion. Bobot yang ringan dan fleksibel yang dimilikinya juga membuat harga baterai ini lebih mahal ketimbang baterai Li-ion
.
5. Lithium iron phosphate
(Li-Fe)
Jenis baterai terakhir adalah Lithium iron phosphate (Li-Fe)..Baterai jenis
ini belum dipakai untuk ponsel karena harganya yang sangat mahal. Namun suatu
saat baterai ini pasti akan menyambangi berbagai ponsel kelas atas. baterai ini
merupakan pengembangan dari lithium ion yang menggantikan campuran oksida
kobalt dalam li-ion. Tipe ini lebih kecil kemungkinannya meledak dan dapat
melepaskan kapasitas dan terisi ulang sangat cepat. Namun sampai saat ini
lithium iron phosphate masih mahal dan rumit pembuatannya.







0 komentar:
Posting Komentar